Kamis, 24 November 2016

Persiapan RRC Menghadapi Persaingan Ekonomi Global

Dalam menghadapi persaingan ekonomi global, RRC melakukan berbagai upaya dengan meningkatkan pertumbuhan ekonomi negaranya lewat berbagai kebijakan permeintah, diantaranya:
1. Kebijakan Pintu Terbuka
Pada tahun 1979, Pemerintah China mengumumkan kebijakan pintu terbuka. Pemerintah China membuat Undang-undang (Chinese-Foreign Equity Joint Venture Law) yang berkaitan dengan investas asing. Dengan dikeluarkannya kebijakan tersebut, investasi asing bisa masuk ke China sehingga pertumbuhan ekonomi China berkembang dengan pesat. (Sumber : Buku China's Century karya Laurence J Brahm hal 605-606)

2. Kebijakan Yige Quebao, Sange Daowei, Wuxiang Gaige
Kebijakan ini sering disebut Kebijakan " Satu Jaminan, Tiga Prestasi, Lima Pokok Reformasi". Kebijakan ini dikeluarkan oleh perdana menteri Zhu Rongji pada tahun 1998.
" Satu Jaminan " ini sesungguhnya terdiri dari 3 unsur kunci yaitu mempertahankan tingkat pertumbuhan ekonomi tinggi, inflasi yang rendah, dan menjaga kestabilan nilai mata uang Yuan/Renminbi. " Tiga Prestasi " mewakili kerangka kerja dari sebuah program reformasi yang ambisius serta jauh jangkauannya. Prestasi pertama mencakup upaya mengubah status usaha milik negara yang berskala besar dan menengah dari rugi menjadi untung. Prestasi kedua melibatkan perbaikan besar-besaran terhadap sistem perbankan dan keuangan China. Prestasi ketiga mencakup perampingan birokrasi pemerintah China. " Lima Pokok Reformasi " melibatkan peraturan mengenai pendistribusian pangan, peningkatan modal, perumahan, perawatan medis/pemeliharaan kesehatan, dan perbaikan besar-besaran terhadap sistem keuangan dan perpajakan China. (Sumber : Buku China's Century karya Laurence J Brahm hal 607-613)

3. Kebijakan Fiskal
Setiap pemimpin China pasti mengeluarkan kebijakan Fiskal masing-masing untuk mendukung perkembangan ekonomi. Misalnya : Pada tahun 2012, Kementerian Keuangan China melaksanakan kebijakan Fiskal Proaktif untuk menjamin dan memperbaiki kesejahteraan rakyat dan mendorong perkembangan ekonomi secara mantap dan relatif cepat. Kebijakan Fiskal tersebut antara lain pengurangan pajak struktural untuk mengurangi beban badan usaha dan penduduk, peningkatan pendapatan penduduk kota dan desa untuk meningkatkan konsumsi penduduk, pengoptimalan struktur belanja fiskal untuk menjamin dan memperbaiki kesejahteraan rakyat, mendorong restrukturisasi ekonomi dan perkembangan regional yang seimbang.
Saat ini, Pemerintah China mengeluarkan kebijakan Fiskal Ekspansif yang bertujuan untuk meyakinkan para investor bahwa pemerintah China mengawasi hutang-hutangnya. Ekonomi China terpengaruh oleh pemulihan ekonomi global yang lemah dan kendala domestik yang dihadapi termasuk kebutuhan untuk mengurangi tingkat hutang secara bertahap.
Sumber :
http://indonesian.cri.cn/201/2012/03/07/1s125870.htm
http://www.reuters.com/article/2015/03/06/us-china-parliament-finmin-idUSKBN0M207020150306


4. Kebijakan Moneter
Baru-baru ini The People's Bank of China (Bank Sentral China) membuat kebijakan memangkas suku bunga acuan untuk pinjaman sebesar 25 basis poin. Sejak November 2014 sampai saat ini, Bank Sentral China telah melakukan pemangkasan suku bunga acuan sebanyak 3 kali. Penurunan suku bunga acuan untuk pinjaman bisa meredakan angka kredit bermasalah sekaligus bisa mendorong peningkatan ekonomi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar