Kini, tak terasa lagi pertentangan antara Blok Barat dan Blok Timur. Bahkan
memasuki abad ke-21, peta kekuatan dunia telah mengalami revolusi yang sangat
dramatis sejak runtuhnya Tembok Berlin.
Indonesia sebagai salah satu pendiri GNB terdorong untuk membuktikan bahwa GNB
masih sangat relevan pada abad ke-21.Tetapi, pada saat yang sama juga Indonesia
merasa bahwa GNB harus berubah. GNB harus terus bergerak ditengah-tengah
dinamika dunia internasional.
Cita-cita GNB mewujudkan dunia yang aman, tenteram dan sejahtera masih menjadi
tantangan bagi berbagai negara. Sampai saat ini 60 persen anggota PBB adalah
anggota GNB, dengan adanya tantangan global, seperti krisis energi, keuangan,
keamanan pangan atau food security, maka hal diperlukan partisipasi aktif dalam
mencari solusi global.
GNB terus mengembangkan kapasitas dan arah kebijakannya agar sepenuhnya mampu
menjadikan keberadaannya tetap relevan, tidak hanya bagi anggotanya tetapi juga
lebih terkait dengan partisipasinya dalam menghadapi banyak tantangan.
Tantangan itu adalah isu-isu yang terkait dengan masalah terorisme, merebaknya
konflik intra dan antar negara, pelucutan senjata, serta dampak globalisasi di
bidang ekonomi dan informasi teknologi. Isu-isu tersebut telah menjadikan GNB
perlu menyesuaikan kebijakan dan perjuangannya. Dalam konteks ini GNB memandang
perannya tidak hanya sebagai obyek, tetapi sebagai mitra seimbang dan bagian
dari solusi masalah dunia. Karena itulah keberadaan GNB masih relevan untuk
mencapai world peace and development.