Menurut saya
pribadi, Sejarah itu
Sesuatu yang
terjadi di masa lalu dan “pantas” untuk diketahui di masa sekarang ataupun masa
mendatang. Dahulu saya menganggap sejarah adalah semua yang terjadi di masa lalu, tetapi setelah dpikir ulang, hanya peristiwa penting saja yang pantas disebut sejarah seperti wisuda, kejutan ulang tahun, dll. Maka, peristiwa seperti memakan nasi, mandi pagi, dan sebagainya bukan merupakan sejarah, namun disebut daily activity kecuali ada sepotong peristiwa yang membuat peristiwa itu berbeda seperti saat memakan nasi, tidak sengaja memecahkan piring, atau hal lainnya.
Karena definisi
sejarah sifatnya subjektif, saya akan memaparkan beberapa pengertian sejarah
dengan berbegai versi lainnya. Berikut ini beberapa pengertian sejarah menurut
tokoh-tokoh terkemuka:
- Aristoteles: Pengertian sejarah menurut Aristoteles merupakan satu
sistem yang meneliti suatu kejadian sejak awal tersusun dalam bentuk
kronologi. serta menurut Aristoteles bahwa sejarah adalah
peristiwa-peristiwa masa lalu yang mempunyai catatan, rekod-rekod atau bukti-bukti
yang konkrit.
Artistoteles.jpg
- J.V.
Bryce: Menurut J.V. Bryce, bahwa pengertian sejarah adalah
catatan dari apa yang telah dipikirkan, dikatakan, dan diperbuat oleh
manusia.
- W.H.
Walsh: Pengertian sejarah menurut W.H. Walsh yang mengartikan
sejarah itu menitikberatkan pada pencatatan yang berarti dan penting saja
bagi manusia. Catatan itu meliputi tindakan-tindakan dan
pengalaman-pengalaman manusia di masa lampau pada hal-hal yang penting
sehingga meurpakan cerita yang berarti.
- Muhammad
Yamin: Pengertian sejarah menurut Muhammad Yamin adalah ilmu
pengetahuan yang disusun atas hasil penyelidikan beberapa peristiwa yang
dapat dibuktikan dengan bahan kenyataan
MuhYamin.jpg
- Moh. Hatta: Menurut Moh. Hatta, sejarah dalam wujudnya memberikan pengertian tentang masa lampau. Sejarah bukan sekadar melahirkan kriteria dari kejadian di masa lalu sebagai masalah. Sejarah tidak sekedar kejadian masa lampau, tetapi pemahaman masa lampau yang didalamnya mengandung berbagai dinamika, mungkin berisi problematik pelajaran bagi manusia berikutnya.